Waspadalah jika anda berniat akan mengkonsumsi produk obat diet atau pelangsing, karena sudah banyak beredar bermacam-macam obat yang tidak aman dikonsumsi dan menyebabkan efek samping pada penggunanya, termasuk selektiflah dalam memilih jenis obat khususnya obat diet, karena tak sedikit orang berniat buruk pada kita sehingga menjual obat yang mengandung zat kimia berbahaya yang dapat mengancam jiwa pengkonsumsinya. Maka dari itu, kami sajikan berikut dibawah ini untuk anda zat kimia pada jenis obat diet berbahaya :
Ekstrak grapefruit: Berbahaya seandainya disatukan bersama obat-obatan seperti astemizol, atorvastatin, serta sildenafil. Sekian Banyak resiko samping utamanya yaitu tekanan darah tinggi, kejang, diare, dan bahkan masalah ginjal.
Dinitrophenol : Obat pelangsing ajaib dan berbahaya ini, sebenarnya digunakan untuk menekan pertumbuhan tanaman juga yang merupakan bahan peledak. Senyawa ini pernah ternama juga sebagai obat diet terhadap 1930an, tapi seterusnya dilarang sesudah diklaim beracun. Tetapi disaat ini kembali terkenal, khususnya di antara para binaragawan. Trik kerja obat ini yakni bersama menciptakan badan memanas, meningkatkan metabolisme maka membakar lemak lebih tidak sedikit. Namun pemakaian obat ini bakal memunculkan dehidrasi, mual, muntah, keringat berlebihan, dan irama detak jantung abnormal. Bahkan fatalnya dapat berujung terhadap koma serta kematian.
Ephedra : Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, (BPOM) Indonesia sudah menarik sekian banyak pil diet yang mengandung ephedra sebab berpotensi sanggup membahayakan. Menurut penjelasan mereka, ephedra dapat menginduksi peningkatan denyut jantung serta jantung berdebar, maka menyebabkan penggunanya berisiko serangan jantung atau stroke.
Amphetamine : Obat pelangsing berbahaya biasanya mengandung psikotropika golongan II, yakni turunan amphetamine . Menjadi, kalau terhadap obat pelangsing pilihan kamu terdapat amphetamine , konsultasikan bersama dokter, dikarenakan zat kimia ini tak mampu dimakan tidak dengan adanya resep dokter.
Fenilpropanolamin (PPA) : Rata-rata tidak jarang dijadikan bahan terhadap obat flu, batuk, serta anti alergi. Sedangkan terhadap obat pelangsing berbahaya, PPA ditujukan buat menekan nafsu makan. Berdasarkan penelitian, PPA bakal meningkatkan risiko stroke hemoragik.
Fenitoin : Bahan kimia ini memicu reaksi alergi (ruam) serta menyebabkan sembelit, berbicara cadel, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, tremor, kendala motorik, pembengkakan kelenjar getah bening, serta penyakit kuning.
Ekstrak grapefruit: Berbahaya seandainya disatukan bersama obat-obatan seperti astemizol, atorvastatin, serta sildenafil. Sekian Banyak resiko samping utamanya yaitu tekanan darah tinggi, kejang, diare, dan bahkan masalah ginjal.
Dinitrophenol : Obat pelangsing ajaib dan berbahaya ini, sebenarnya digunakan untuk menekan pertumbuhan tanaman juga yang merupakan bahan peledak. Senyawa ini pernah ternama juga sebagai obat diet terhadap 1930an, tapi seterusnya dilarang sesudah diklaim beracun. Tetapi disaat ini kembali terkenal, khususnya di antara para binaragawan. Trik kerja obat ini yakni bersama menciptakan badan memanas, meningkatkan metabolisme maka membakar lemak lebih tidak sedikit. Namun pemakaian obat ini bakal memunculkan dehidrasi, mual, muntah, keringat berlebihan, dan irama detak jantung abnormal. Bahkan fatalnya dapat berujung terhadap koma serta kematian.
Ephedra : Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, (BPOM) Indonesia sudah menarik sekian banyak pil diet yang mengandung ephedra sebab berpotensi sanggup membahayakan. Menurut penjelasan mereka, ephedra dapat menginduksi peningkatan denyut jantung serta jantung berdebar, maka menyebabkan penggunanya berisiko serangan jantung atau stroke.
Amphetamine : Obat pelangsing berbahaya biasanya mengandung psikotropika golongan II, yakni turunan amphetamine . Menjadi, kalau terhadap obat pelangsing pilihan kamu terdapat amphetamine , konsultasikan bersama dokter, dikarenakan zat kimia ini tak mampu dimakan tidak dengan adanya resep dokter.
Fenilpropanolamin (PPA) : Rata-rata tidak jarang dijadikan bahan terhadap obat flu, batuk, serta anti alergi. Sedangkan terhadap obat pelangsing berbahaya, PPA ditujukan buat menekan nafsu makan. Berdasarkan penelitian, PPA bakal meningkatkan risiko stroke hemoragik.
Fenitoin : Bahan kimia ini memicu reaksi alergi (ruam) serta menyebabkan sembelit, berbicara cadel, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, tremor, kendala motorik, pembengkakan kelenjar getah bening, serta penyakit kuning.